Jumat, 27 Mei 2011

Manfaat doa dan dzikir (mengingat Allah) - I


Manfaat doa dan dzikir banyak sekali, bisa mencapai seratus lebih. Kami sebutkan sebagian diantaranya:

01. Mendatangkan keridaan Allah SWT
02. Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya
03. Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati
04. Mendatangkan kegembiraan dan ketenteraman hati
05. Menguatkan hati dan badan
06. Membuat hati dan wajah berseri
07. Melapangkan rizki
08. Menimbulkan kharisma dan percaya diri
09. Menumbuhkan rasa cinta yang merupakan ruh Islam, menjadi inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan.
Dzikir merupakan pintu cinta, dan jalan untuk itu sangat agung dan lurus


10. Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan.

Dia beribadah kepada Allah dan Allah melihat dirinya secara langsung. Tetapi orang yang lalai untuk berdzikir tidak akan sampai kepada kebajikan, sebagaimana orang hanya duduk saja tidak akan sampai ke tempat tujuan


11. Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya.

Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allah dengan cara menyebut asma-Nya, maka dalam keadaan seperti apa pun dia akan kembali kepada Allah dengan hatinya, sehingga Allah menjadi tempat mengadu dan tempat kembali, kebahagiaan dan kesenangannya, tempat bergantung tatkala senang dan mendapat bencana atau musibah


12. Membuahkan kedekatan kepada Allah.

Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allah, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak yang memisahkannya dengan Allah


13. Membukakan pintu yang lebar dari berbagai pintu ma'rifat. Semakin banyak dia berdzikir, maka semakin lebar pintu ma'rifat yang terbuka baginya

Ma'rifat diperoleh dengan cara:
1. Belajar Al-Qur'an dan As-Sunnah menurut pemahaman sahabat
2. Mengamalkan yang wajib, sunnah dan menjauhkan yang dilarang
3. Ikhlas dalam beramal
4. Ittiba (mengikuti) kepada Rasulullah saw
5. Selalu berdzikir kepada Allah swt


14. Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakan-Nya

15. Membuatnya selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman yang artinya "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu .." (Al-Baqarah: 152)


16. Membuat hati menjadi hidup.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata "Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang akan terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?"

17. Dzikir merupakan santapan hati dan ruh. Jika hati dan ruh kehilangan santapannya, maka sama dengan badan yang tidak mendapatkan santapannya. Suatu kali kami (Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah) menemui Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang sedang melaksanakan shalat subuh. Seusai shalat ia berdzikir kepada Allah hingga hampir pertengahan siang. Pada saat itu ia menoleh ke arahku seraya berkata "Inilah santapanku. Andaikan aku tidak mendapatkan santapan ini, tentu kekuatanku akan hilang."

Syaikhul Islam juga pernah berkata kepada kami: "Aku tidak akan meninggalkan dzikir, kecuali dengan niat memang itulah yang dikehendaki oleh jiwaku atau karena aku ingin istirahat. Istirahat ini artinya persiapan bagiku untuk melakukan dzikir berikutnya."


18. Membersihkan hati dari karatnya.

Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar


19. Menghapus kesalahan dan menghilangkannya. Dzikir merupakan kebaikan yang paling agung. Sementara kebaikan dapat menyingkirkan keburukan


20. Menghilangkan kerisauan dalam hubungan antara dirinya dengan Allah.

Orang yang lalai tentu akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir.


21. Takbir (Allahu Akbar), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (Laa ilaaha illallah) yang diucapkan hamba saat berdzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan

22. Hamba yang mengenal Allah swt dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya di saat ia mengalami kesulitan

23. Berdzikir kepada Allah merupakan benteng yang kokoh dari keburukan dunia dan akhirat, serta menyelamatkan diri dari adzab Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Muadz bin Jabal radhiallahu'anhu "Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allah, selain dari dzikir kepada-Nya" (Hadits Shahih, HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

24. Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw (HR. Muslim dan selainnya)


25. Dzikir menyibukkan lisan agar tidak melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.

Sudah selayaknya bagi seorang hamba ketika berbicara atau berkata, hendaknya berkata yang baik atau diam. Ia harus menjauhkan ghibah (membicarakan aib orang lain), dusta (bohong), menghasut, berkata-kata yang keji, memfitnah, dan hal-hal yang diharamkan Allah. Oleh karena itu dia harus membersihkan lisannya dengan banyak berdzikir.

Siapa yang membiasakan lidahnya untuk berdzikir, maka lidahnya lebih terjaga (selamat) dari kebathilan dan perkataan sia-sia. Namun, siapa yang lidahnya tidak pernah mengenal dzikir, maka kebathilan dan kekejian banyak terucap dari lidahnya.


(http://www.perpustakaan-islam.com/)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants