Minggu, 29 Juli 2012

JADWAL KAJIAN UNTUK DAERAH TANJUNG BALAI KARIMUN



Waktu: Ahad ba’da isya
Tempat: Masjid Al Hikmah, Kapling
Materi: Fiqih
Pengisi: Ust. Abu Ulya

Waktu: Selasa ba’da isya
Tempat: Ahad ba’da isya
Tempat: Masjid Al Hikmah, Kapling
Materi: Akhlak
Pengisi: Ust. Abu Ulya

Waktu: Kamis ba’da isya
Tempat: Masjid Al Hikmah, Kapling
Materi: Tauhid
Pengisi: Ust. Firdaus

Waktu: Sabtu ba’da isya
Tempat: Masjid Al Hikmah, Kapling
Materi: B. Arab/Aqidah
Pengisi: Ust. Abul Husain

--- Ketika Abu Nawas Berdoa Minta Jodoh ---

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.

Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu menikah dan memiliki sebuah keluarga.

Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu. Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa dengan khusyuk kepada Allah SWT.

"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya, dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong pertimbangkan lagi ya Allah," ucap doanya dengan menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa kehendak Allah.

Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun introspeksi diri.

"Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku kurang pasrah atas pilihan jodohku," katanya dalam hati.

Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik pakai nama si gadis, apalagi berani "maksa" kepada Allah seperti doa sebelumnya.

"Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku," begitu bunyi doanya.

Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah, namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa cepat terkabul.

Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun merasa perlu sedikit "diplomatis" dengan Allah. Ia pun mengubah doanya.

"Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia menantu," begitu doa Abu Nawas.

Barangkali karena keikhlasan dan "keluguan" Abu Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.

Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur sekali bisa mempersunting gadis pujaannya. Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

Kamis, 12 Juli 2012

Jenis-Jenis rumah Yang Tidak Dimasuki Malaikat

Berikut dibawah ini penjelasanya :Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ تَمَاثِيلَ"Malaikat Tidak masuk rumah yang terdapat anjing dan gambar makhluq bernyawa di dalamnya".(Muttafaq 'Alaih dari hadits Abu Tholhah, lafadz milik Bukhori)Abdullah bin Abbas رضي الله عنه berkata:يُرِيدُ التَّمَاثِيلَ الَّتِي فِيهَا الْأَرْوَاحُ"Yang dimaksud adalah patung/ gambar bernyawa"( AlBukhari)Syaikh Utsaimin رحمه الله berkata:"Bagaimana pendapatmu dengan rumah yang tidak dimasuki malaikat ? Sungguh itu rumah yang buruk…(Syarh Ar Riyadh).Syaikh Abdul Muhsin حفظه الله berkata:"Malaikat yang dimaksud ialah "Malikat Rahmah", adapun Malaikat yang di utus mencatat amal, mereka selalu bersama manusia, hal yang terdapat dalam hadits ini tidak menghalangi mereka untuk selalu menyertai manusia, dan di dalam hadits ini mengandung peringatan supaya jangan terjatuh dalam perkara-perkara (haram) ini…, dan anjing dikecualikan daripadanya anjing-anjing yang diizinkan, yaitu anjing untuk berburu, penunggu tanaman, atau anjing penunggu hewan ternak…, dan gambar yang di maksud ialah gambar makhluq bernyawa, baik berbentuk patung/relief maupun berbentuk gambar/lukisan…"(Syarh Abu Dawud).Berkata Al Mubarak Furi pemilik kitab "Tuhfatul Ahwadzi":"((Malaikat tidak masuk)) yang dimaksud ialah Malaikat "RAHMAH", bukan Malikat "HAFADZAH" (Yang senantiasa menyertai kita dan mencatat segala perilaku kita) dan bukan malaikat "MAUT" (Yang bertugas mencabut nyawa).((RUMAH)), yang di maksud ialah tempat tinggal.((ANJING)), kecuali anjing untuk berburu, penjaga ternak dan kebun, ada yang berpendapat "Anjing-anjing itu menghalangi juga, meskipun memeliharanya tidak terlarang".((GAMBAR TAMATSIL)), yang dimaksud ialah "gambar" seperti dalam "Al QOMUSH" dan lainnya, artinya "gambar manusia dan binatang", berkata An Nawawi:"Para Ulama berkata: Penyebab tidak masuknya "Malaikat" ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar ialah karena "GAMBAR" (makhluq bernyawa) itu merupakan perbuatan ma'siat yang teramat keji, dan menandingi ciptaan Allah Ta'ala, sebagian lagi disembah, dan sebab tidak masuknya karena "ANJING" anjing itu banyak makan najis, sebagian anjing ada yang dinamakan "SYETHAN" seperti dalam sebuah hadits (udah di bahas oleh penukil dalam blog ini), sementara Malaikat itu lawannaya Syethan, dan oleh karena bau "anjing" itu busuk, sementara Malaikat tidak menyenangi bau busuk, juga karena memelihara "anjing" terlarang (udah dibahas juga), maka pemeliharanya dihukum dengan tidak masuk Malaikat ke dalam rumahnya, tidak shalat di dalamnya, tidak memintakan ampunan, tidak memohonkan barokah, dan tidak pula melindungi (penghuni rumah) dari gangguan Syetan, Malikat-Malaikat yang tidak mau masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar ialah Malaikat Rahmah, Yang memohonkan Barakah dan pengampunan, adapun Malikat "Hafadzah", mereka masuk ke setiap rumah dan tidak pernah berpisah dengan Bani Adam dalam setiap keadaan, sebab mereka di perintah untuk meliput segenap amalan (Bani Adam) dan menulisnya.Berkata Al Khothobi: "Malaikat hanya tidak mau masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar yang haram, adapun anjing yang tidak haram seperti anjing untuk berburu, penjaga kebun dan ternak dan gambar yang dihinakan seperti yang terdapat pada hamparan / tikar dan bantal serta lainnya maka tidak lah menghalangi masuknya Malaikat, Al Qodhi juga mengisyaratkan seperti yang dinyatakan oleh Al Khothobi, dan yang lebih tepat (ini Pendapat An Nawawi) mencakup seluruh jenis anjing dan gambar berdasarkan mutlaqnya berbagai hadits, dan oleh sebab "ANAK ANJING" yang di rumah Nabi صلى الله عليه وسلم yang terdapat di bawah ranjang itu "tidak nampak", beliau tidak mengetahui ada anak anjing (di dalam rumahnya), namun ternyata Jibril tidak mau masuk rumah dengan alasan "ANAK ANJING" itu, maka seandainya ada gambar dan anjing yang tidak menghalangi masuknya "Malaikat" niscaya Jibril pun tidak terhalang." (Tuhfah)Patung di potong kepalanya supaya seperti pohon, gambar di kain di potong dijadikan dua bantal, dan anjing di usir dari rumah.Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:أتاني جبريل فقال : إني كنت أتيتك البارحة فلم يمنعني أن أكون دخلت عليك البيت الذي كنت فيه إلا أنه كان على الباب تماثيل و كان في البيت قرام ستر فيه تماثيل و كان في البيت كلب فمر برأس التمثال الذي في البيت فليقطع فيصير كهيئة الشجرة و مر بالستر فليقطع فيجعل وسادتين منبذتين توطئان و مر بالكلب فليخرج"Jibril mendatangiku lalu berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu semalam dan tidak ada yang menghalangiku memasuki rumahmu melainkan di atas pintu ada beberapa patung, di dalam rumah ada kain tipis bergambar, serta ada anjing, maka perintahkan patung itu di potong kepalanya supaya menjadi seperti bentuk pohon dan perintahkan kain tipis penutup (dinding) itu dipotong lalu di jadikan dua bantal yang di sandari dan perintahkan dengan anjing supaya di keluarkan." (HR> Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi dll, dishahihkan Albani dalam shahihul jami')Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله dalam "Syarhul 'Umdah":"Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa Malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar baik di kain penutup, pakaian, dan yang lain, yang diberi keringanan ialah "gambar yang di injak (di hinakan) seperti hadits aisyah."FAEDAH:Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata:"Saya pernah mendengar beliau (Gurunya Syaikhul Islam) berkata perihal Sabda Nabi صلى الله عليه وسلم :" لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب ولا صورة ""Malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar",

"Bila Malaikat yang mereka adalah makhluq terhalangi oleh anjing dan gambar dari memasuki rumah, maka akankah masuk ma'rifatullah (mengenal Allah) Azza wa Jalla, Cinta kepadaNya, Manisnya Dzikir kepadaNya, serta senang mendekat kepadaNya di dalam hati yang dipenuhi oleh anjing-anjing Syahwat dan gambar-gambar syahwat…"(Tafsir Ibnul Qoyyim).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Top Web Hosting | manhattan lasik | websites for accountants